Seorang teman bertanya kepada saya “apa obat paling ampuh untuk menggugurkan kandungan?” Saya sendiri binggung mau jawab apa. Saya belum menikah dan juga belum pernah hamil jadi ya mana saya tahu. Walau saya tahu caranya tapi saya tidak mau memberitahukannya, saya tidak ingin terlibat pada dosa yang telah ia ciptakan. Bukannya saya tak kasihan melihat kegundahannya tentu saya kasihan.
Kepada saya ia mengakui kesalahannya dan berniat akan tobat, kembali kepada jalan yang benar dan meninggalkan kehidupan bebas. Ia berjanji akan meninggalkan gaya hidupnya sekarang dan pulang ke kampung halamannya. Ia mengatakan bahwa ia sangat menyesal pada kebodohannya ini. Saya merasa lega saat ia mengungkapkan niat baiknya, akhirnya keinginan saya untuk melihatnya berubah akan terwujud. Sejak lama saya menginginkan ia berubah. Hidup sehat dan menjauhi minuman keras.
Akan tetapi segala niatnya itu akan ia wujudnya dengan satu syarat jika ia telah berhasil menggugurkan janin yang telah hampir 3 bulan tumbuh di dalam rahimnya.
Ia sangat ingin pulang ke rumah orang tuanya tapi situasinya tidak memungkinkan. Bapaknya di kampung adalah orang yang cukup dihormati di sana dan begitu juga ibunya termasuk orang yang pandai bergaul. Baginya dalam keadaan seperti ini tidak memungkinkan untuknya pulang ke kampung halamannya. Ia pasti akan diusir karena orang tuanya tidak akan menerima anaknya yang telah berbuat seperti ini. Mereka akan malu pada orang sekampung dan juga kepada saudaranya yang lain. Sedangkan dia sendiri juga memiliki seorang adik perempuan. Tentu ia merasa kecewa tidak dapat memberi contoh yang baik kepada adiknya dan juga gagal menjaga amanah dari orang tuanya.
Sebenarnya sang lelaki telah siap untuk menikahinya tapi sayangnya si perempuan belum siap menghadapi keluarga besarnya. Jika ia pulang ia akan mendapat amarah dari keluarganya. Ia tidak siap saat menemukan kenyataan bahwa ia akan dicoret dari keluarga dan diusir dari rumah.
Berbagai cara telah ia lakukan untuk menggugurkan janinnya tapi sampai sekarang belum ada hasil yang memuaskan. Seolah-olah janin itu tak rela kehidupannya direnggut.
Ia adalah teman saya satu kost dulu. Meski kini kami telah berjauhan tapi sayalah yang menjadi tempat curahan hatinya. Ia seorang perempuan cantik dan pandai bergaul. Dengan memegang kenekatan ia pergi meninggalkan kampungnya dan berangkat ke kota besar untuk mencari pekerjaan tapi apa daya ia hanya tamatan bangku SLTP dan ternyata mencari pekerjaan di kota besar tidaklah mudah. Ia terpuruk pada jalan yang salah.
Sudah sejak lama ia dinasehati untuk tobat sebelum jalannya terlalu jauh tapi ia merasa bahwa pilihannya untuk tobat telah terlambat. Ia telah terlanjur masuk pada lembah dosa. Saat itu tak ada yang bisa menasehatinya dan apesnya berjuta nasehat akan terurai sia-sia. Saya pun sempat putus asa dan juga tak kuasa tuk mengatur jalan hidupnya.
Kita tidak tahu apa yang akan terkadi ke depannya. Kini Allah menunjukkannya sebuah pelajaran. Saya tak tahu apakah ini disebut pelajaran atau hukuman, yang saya tahu ia sangat menyesal dan ingin bisa kembali seperti dulu menjadi seorang gadis yang baik dan pulang ke pelukan orang tuanya.
Menyedihkan melihat persoalan yang menimpanya. Biasanya ia tak pernah betah tinggal di rumah tapi kini mendadak menjadi gadis rumahan. Seorang gadis pemberani kini telah berubah menjadi gadis pemalu. Ia tak lagi berani keluar dan takut mendengar ucapan miring dari masyarakat sekitar. Apakah yang harus saya lakukan. Apakah saya harus mendukung niat aborsinya ataukah menentangnya. Menambah deretan dosa baru atau menghentikan tindakan bodohnya ini.
Ya Allah, berikanlah jalan yang terbaik untuknya. Terbaik untuk dirinya, calon bayinya dan juga keluarganya. Semoga ia bisa lekas keluar dari kemelut persoalan ini.
Apa obat yang paling ampuh untuk menggugurkan kandungan? jawabannya hanya satu. No free sex, berani berbuat harus berani bertanggung jawab. Nikmat sesaat akan ditanggung akibatnya selamanya. Ini sebuah resiko dari sebuah sebab akibat.
30 Juni 2010 at 22:04
hm… kenapa orang cuma mau nikmat sesaatnya tapi ga mau menanggung akibatnya? harusnya berani berbuat, berani bertanggungjawab toh?
15 Agustus 2011 at 17:54
nah,,,,itu kalau pria-nya mau bertanggung jawab & kalau pria-nya itu berjiwa sosial sangat tinggi mungkin dia mau bertanggung jawab,
1 Juli 2010 at 01:11
sudah siap kawin tapi gak siap nikah 😕 itu alasan generasi sekarang untuk mencari dukungan mengugurkan kandungan nya 😦 satu alasan yang selalu dibuat2 dan kapoknya cuma kapok lombok. btw, semoga teman nya bisa mendapat jalan terbaik dalam hidupnya.
salam hangat serta jabat erat selalu dari tabanan
12 Desember 2011 at 08:55
kren kta,a thu bang,,
biar gnerasi muda dapt sadar akan apa yang mreka tlah lakukan dan tidak larut dalm khidupan yang suram tsb….
1 Juli 2010 at 01:31
mending lahirin aja dulu. ucapan miring anggap angin berlalu saja. biar gak tersiksa lagi, dan mengaku ke orang tuanya.
hoho… sok tau ya gw? ngehamilin aja belom pernah
numpang promosi…
http://diazhandsome.wordpress.com
1 Juli 2010 at 05:41
hadaw…, mau tobat ko k harus berbuat dosa besar dulu….., mending dinasehati agar janinn itu tetap dilahirkan dan dirawat dengan baik, karena bagaimanapun janin itu sudah “hidup” dan dia tidak memiliki dosa apapun
1 Juli 2010 at 08:54
aduuhh,
postingannya ngeri…
loh kok ngeri, ngak ada kisah horor kok. coba deh baca baik2 sampe selesai dijamin ngak ngeri 🙂
1 Juli 2010 at 13:27
akibat fast reading 😆
1 Juli 2010 at 09:40
betul,lebih tepatnya lagi no sex before married,alias obatnya ya nikah. gak perlu takut menghadapi keluarga besar,yg penting takutlah pada murka Allah.
bayangkan bagaimana kelak si jabang bayi meminta pertanggungjawaban hak hidupnya kepada orang tuanya jika dia dibunuh secara paksa (aborsi) ?
hadapilah masalah dengan keberanian,apa yg sudah salah diperbaiki,bukan semakin dirusak. berani berbuat berani bertanggung jawab 🙂
1 Juli 2010 at 10:46
waah parah deh ah
kalo udah berbuat aja baru nyesel
ckck
1 Juli 2010 at 11:35
belon siap?kenapa? gak ada yang salah dengan wanita menikah kan? buktinya saya bulan ini ndapet 13 undangan nikahan
1 Juli 2010 at 11:39
wah-wah.. menggugurkan?
abis nonton Ariel kali 😀
1 Juli 2010 at 11:42
Semoga temnmu tdk membut dosa ytg lebih besar lagi ya Yuli, tobat kapanpun akan diterima olehNYA, asalkan nyawa belum sampai tenggorokan.
Sebetulnya niat tobatnya bener gak sih? kok mau tobat,tp melakukan ‘pembunuhan’ dulu?
Akh, semoga temanmu segera sadar agar tdk menambah dosa lagi, juga kelak berhati2 dlm setiap langkah.
slam
1 Juli 2010 at 12:37
ya ampun
bayi yang tidak bersalah kenapa muzti dibunuh yaw
kejam amat
1 Juli 2010 at 12:54
Belum apdetan terbary nih…Pulang dulu ah 🙂
loh cepet sekali kok pulang sih, ngak mau minum dulu ya 😉
1 Juli 2010 at 13:13
obat ampuhnya: tonjok sekeras-kerasnya di perut *sadis mode on* …
lagian udah tahu konsekuensinya kok takut sih pas saat melaksanakannya … ckckck … tapi emang sulit banget sih hidup di era sekarang, enggak kuat iman bisa goyah …
Saran saya sih lahir-in aja bayinya … toh kalau menggugurkan kandungan itu dosa, kalau pake dukun nanti di tuntut pasal pembunuhan … serba salah … tobat tapi membunuh emang diterima? (enggak tahu yah … )
1 Juli 2010 at 17:39
na’udzubillahhi min dzalik
smg kita dihindarkan sejauh-jauhnya dr perbuatan itu..
smg dibukakan pintu hatinya.. ^^
2 Juli 2010 at 11:16
lbh baik jgn digugurkan,,krna bisa menambah dosa lgi..
smoga temennya diberikan jalan yg terbaik ya mba..
Amien..
2 Juli 2010 at 13:40
Nasi dh menjadi tajin, ya nikah aj, drpd menggugurkan kandungan, malah nambah dosa, apalagi dh 3bln, weleh….. Dgugurkan malah menambah 1 permasalahan baru, dosa rasa brsalah seumur hidup… jgn ambil jalan pintas kalo masih ada jalan lurus….
3 Juli 2010 at 23:44
ya..ini lah kenyataan jaman sekarang..
banyak yang kaya begitu..
disekitar kita…
jaman sekarang banyak cara yang dipake buat aborsi..mulai dri dokter ampe dukun beranak..
mulai dari obat ampe buah..
tapi sekali melakukan.itu artinya membunuh..
dan bisa aja kan..rahim nya rusak….
no free sex..itu jalan terbaik..
5 Juli 2010 at 22:08
Obatnya hanya satu,mbak..lahirkan anak itu..
6 Juli 2010 at 06:41
wah2 moga diberi ketabhan bos, dan semoga tak lgi menyentuh yang namaY dosa lagi
semangat
tentunya pada orang2 yang sedang mengalami masalah ini seperti teman saya ini
2 Agustus 2010 at 14:25
klo yg laki mo tanggung jwb knp mesti di gugurin, drpd nambah dosa lagi..
krn yg perempuan blm berani jujur pada orang tuanya. begitu
11 Agustus 2010 at 10:24
suka bgt sama tulisan ini, apalagi quote yg paling bawah…
7 September 2010 at 10:25
masya allah,,,
sabar ya mba,,,,
shalat istikhorah lah atas masalah yg mnimpa mba saat ini,setiap msalah pasti ada jlan kluar nya,banyaklah whudu n istighfar agar selalu mndapat pencerahan fikiran oleh allah,amiiiin…..
ngomongnya jangan sama saya dong mbak, sama teman saya itu tuh…. 😆
20 September 2010 at 12:44
katanya sih kunir putih ama nanas muda
sori kalo salah 😀
*googling dulu*
18 November 2010 at 21:29
lhirin aja, hdapi dg snyuman mbak,smua dah trjadi,bnyak do’ n tobat:)ma’ap lo sok alim:”>
22 November 2010 at 14:48
ah, setiap janin tetap berhak untuk hidup..
menggugurkan nilainya sama dengan membunuh..
kasihan..
semoga dia dan kita mau kasihan sama diri sendiri dulu..
4 Desember 2010 at 17:42
Selalu nasehat dan sikap menyalahkan yg didapat dari kasus2 semacam ini. Dengan segala hormat dan tidak bermaksud merendahkan niat baik siapapun, mungkin bagi si Penderita saat ini lebih bermanfaat jika diberi solusi terhadap masalahnya. Petuah2 diberikan belakangan agar menjadi pelajaran.
Dilema dari abortus di negeri ini adalah seperti buah simalakama. Kalau dilegalkan terkesan menyetujui dosa, kalau dilarang menjadi seperti menutup mata pada kenyataan yang ada.
Tp apapun, faktanya banyak tindakan abortus dilakukan secara asal karena tidak ada saluran untuk melakukannya dengan baik.
Mendiamkan seseorang melakukan tindakan berbahaya yang sangat mungkin membahayakan nyawanya, bukannya itu dosa juga?
2 Februari 2011 at 22:14
wah….parah…parah anak2 sekarang,…..
mw enak tp gak mw tnggung jwb….
mendingan dilahirin…
toh omongan jlek orang gak bkalan seumur hidup…
stlah itu jg bkalan normal lg…
11 Februari 2011 at 21:13
hidup adalah pilihan……..pilih jalan yang membuatmu tenang dan bisa memperbaiki hidup..masa depan masih panjang…walaupun umur tidak ada yang tau..tapi tetep itu adalahpilihan..hadapi dan laksanakan mau kawin atw ngegugurin itu plihan mu..
3 Maret 2011 at 19:57
ii,, sedih baca ceritanya
10 Maret 2011 at 15:06
w terpaksa menggugurkan kandungan istri w krn anak w yg pertama usianya br 10bln,istri w belum siap.
18 Maret 2011 at 22:30
jgn bkn dsa lgi
29 Maret 2011 at 17:04
obat paling ampuh adalh melahirkn bayi itu,,,dari pada menambah dosa,jadilah sebuah kepribadian yg dpt di cntoh kn oleh org laen,
30 Maret 2011 at 00:45
wew…. memang kehidupan dan pilihan tiap2 orang pasti berbeda…
smoga dy bisa ambil hikmahnya aja…. ^^
9 Juli 2011 at 22:06
Haduh. . . .
Seks bebas memang sangat berisiko. .
Malah lebih berbahaya dari Narkoba. . .
3 November 2011 at 15:53
jangan pernah melakukan aborsi
bila memang terjadi mendingan di tanggung jawabkan
karna bayi yang ingin di aborsi jga ingin hidup
30 November 2011 at 19:57
astagfirullah hal adzim…
knapa mau membunuh yg tak berdosa dan yg ga ada salah, lbh baik bunuh yg melakukan dosanya…
jangan bercinta kalo ga berani bertanggung jawab udah dosa malah bikin dosa besar…sungguh terkutuk manusia seperti itu…
mdah2an diberikan ilham seperti orang2 yg kaya itu.
21 Desember 2011 at 13:36
menurut gw siih mending di gugur.in aja ..
dari pada ntar blakang nya kasian temen mba ,
kan biasa mba anak muda skarang pada belom siap untuk berumah tangga .
maksut gw tuh gini mba ,
ntar kalo temen mba kawin ama tuh cowok ntar takut.e kalo temen mba di selingkuh.i .
kan biasa gitu mba ..
kyk temen gw hamil duluan langsung kawin ..
ehhh kagak lama malah temen gw di selingkuh.in amma cowok nya .
ya gw siih kagak nyalah.in tuh cowok ya mba ..
kan wajar ,, anak muda skarang masih pengen gonta ganti pacar ,..
jadi saran gw mending di gugur.in aja mba . dari pada ntar blakang nya kasian temen mba .
udah ngrawat anak di rumah , malah sii cowok nya di luar sana maen cewek ..
huhfft ..
itu siih cumaa saran gw aja mba ,
iyya kalo temen mba mau nikah jua gpp kok .
semoga aja si cowok nya tanggung jawab spenuh nya ama temen mba ..
nd kagak macem” ..
amiinn ..
10 Januari 2012 at 13:26
Ada buah manggis
Ada juga buah anggur
Awalnya romantis
Pas tekdung malah kabur
11 Mei 2012 at 11:07
jangan melakukan aborsi krn anda akan mendpatkn dosa pless
1.dosa krn sdh mlakukan di luar nikah
2.mmbunuh janin yg tdk berdosa
11 Mei 2012 at 11:13
melakukan aborsi sma dgn membunuh drh dangin.y sndri dan suatu hal yg sangat membahayakan bgi diri sendri.
27 Juni 2012 at 21:44
hidup adalah pilihan…nda apa2 kali burbuat dosa untuk kebaikan…
15 Juli 2012 at 02:15
Anak itu anugrah dari Maha Kuasa.
Knp harus kita bunuh.
Buka dia yang besalah, tapi orang tuaNya.
17 Juli 2012 at 02:37
Cerita bagus. Boleh saya copy postingan ini. thx sebelumnya…
28 Maret 2013 at 15:16
Manusia bukan iblis yg selalu berbuat salah, seburuk-buruknya kelakuan manusia pasti ada sisi baiknya begitupun sebaliknya manusia juga bukan malaikat yg selalu benar, bantu dia secepatnya..!