“Hanya keledai yang jatuh ke lubang yang sama dua kali.” pepatah ini tentu sudah akrab sekali di telinga kita. Seseorang yang tak bisa mengambil hikmah dari kesalahan yang sama diibaratkan sama dengan keledai.
Kita manusia sebagai mahkluk ciptaan yang mulia tentu jauh lebih baik dan pintar dibandingkan seekor keledai. Hewan berkaki empat yang kerjanya hanya makan, jalan dan tidur, tentu kita jauh lebih cerdas dibandingkan mereka.
Sepanjang hidup kita penuh dengan pembelajaran dan pelajaran-pelajaran kehidupan ini akan terus berjalan hingga kita tutup usia. Sayangnya di tengah jalan tanpa sengaja kita masuk pada sebuah lubang masalah dan kemudian bangkit tapi bodohnya kita malah lengah dan terjerumus lagi pada lubang yang sama dengan sebelumnya. Hanya kata penyesalan yang terdengar di akhir peristiwa.
Siapakah yang lebih pintar, keledai atau manusia ?
Hanya keledai yang akan mengulangi kesalahannya yang lalu. Bodohnya manusia malah mengikuti jejak keledai, sering kali tidak berpikir panjang dalam melangkah. Lagi, lagi dan lagi masih saja berkutat pada kebodohannya.
*****
Salah satu contoh manusia bodoh itu adalah saya. Saya yang tak lebih pintar dari seekor keledai. Tak ada yang bisa disalahkan, saya memang bodoh yang membiarkan semua ini mempermainkan saya berulang kali. Seharusnya sejak dari dulu saya memutuskan keluar dari permainan ini. Berhenti untuk tidak terjun pada lubang kebodohan yang membosankan ini. Walau sejak lama saya tahu bahwa langkah kaki saya telah salah tapi saya tidak pernah menghentikan geraknya, terus saja saya melaju tanpa mau menggunakan logika. Otak yang selayaknya digunakan tuk berpikir malah dikesampingkan. Hanya nafsu yang terus menguasai diri saya.
Kini semua telah terjadi, tak ada gunanya lagi saya menangis menyesal. Sang keledai pun puas terbahak-bahak mentertawakan saya 😳
11 Maret 2011 at 21:41
Masih syukur kalau jatuh ke lubang yang sama Mbak, nah kalau gali lubang sendiri terus jatuh ke sana, wah…, mungkin keledai-pun akan tertawa. Tapi yah…, kita kan manusia :).
12 Maret 2011 at 01:18
Saya penasaran bgt apa keledai emang suka jatuh ke lubang yang sama…
Meskipun kita sering terjerumus, asalkan kita masih menggunakan pikiran, pendengaran, dan penglihatan kita sesuai kehendak pencita, kita jauh lebih mulia dari keledai kok
12 Maret 2011 at 03:05
Dibalik kesalahan pasti lebih besar hikmahnya, jika kita mau merenungkannya;
12 Maret 2011 at 10:11
jadi sekarang udah keluar dari lubang? butuh diambilin tanggal? 😐
12 Maret 2011 at 10:50
…waduh, kalo sudah begini, ya sudah, jalani aja hidup yang sekarang, Mbak…. 😐
12 Maret 2011 at 13:59
pasti ada hikmah dr segala kejadian,,optimis slalu,,,
12 Maret 2011 at 16:36
hidup adalah sebuah perjalanan…
jatuh di lubang itu hal biasa…
jatuh di lubang yang sama itu hal yang memalukan…
tapi, cuma pecundang yang berhenti di tengah jalan seperti itu…
keluarlah dari lubang, teruslah berjalan sampai garis finish, dan jadilah pemenang…
tertawalah terbahak-bahak kepada kedelai, eh keledai…. ^^
12 Maret 2011 at 20:57
komen yang ini bagus banget tuh Yul…
dan saya setuju banget…
walopun jatuh di lubang yg sama itu memalukan.. tapi ada yang lebih menyedihkan , yaitu berputus asa..
semangat selalu yaa
12 Maret 2011 at 22:39
Saya juga suka komen ini,,inspiratif.
12 Maret 2011 at 20:06
Semoga bisa mengambil hikmah yah 🙂
12 Maret 2011 at 20:55
keledai berguna juga lho,
kita sering pakai jembatan keledai untuk menghafal kan…
12 Maret 2011 at 23:05
Begitulah hidup… Ambil saja hikmahnya dan tetap menjalani hidup 🙂
12 Maret 2011 at 23:30
trial-error.
Terkadang, Bukan masalah keledai atau kudanya. Tapi seberapa kuat kemauan kita untuk tidak menyamai keledai.
Banyak orang tidak menyadari dirinya mendekati analogi keledai. Namun justru ketika kita sadar jika kita sudah mendekati sifat keledaisme, disinilah titik balik revolusi itu muncul.
Ah, aku ini ngomong opo. Hehe
Ganbatte kudasai 😀
13 Maret 2011 at 03:00
hm… pstingannya mantap.. yang koment juga ok… aku ga mau masuk kelubng yang sama,.. tapi kalo masuk ke blog ini ndak apa apa kan.. hehe salam hangatt:)
13 Maret 2011 at 06:18
Apakah keledai memang bodoh ya?
13 Maret 2011 at 08:03
semoga kita tidak termasuk kedalam golongan manusia bodoh,.amin
13 Maret 2011 at 11:24
Manusia Bodoh by Ada Band 🙂
Semangat ya Jjeung…
13 Maret 2011 at 11:56
selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian. 🙂
13 Maret 2011 at 16:37
keledai memang selalu dijadikan lambang kebodohan, tapi bodoh untuk ukuran manusia tentu beda kan?
13 Maret 2011 at 17:44
semangat aja mbak! semakin sering kita terjatuh, pasti semakin hapal kita pada lubang itu. emang sih, ga perlu sering jatuh, yang penting terus berusaha menjauhi kesalahan.
lah, saya ngomong apa sih ini?
cemungudh!!
13 Maret 2011 at 19:06
Kadang2 memang manusia lebih suka mengulangi kesalahan yang sama kok, hahahaa.. saya juga gitu soalnya, wkwkwkwk… *jadi mikir, kenapa ya?*
14 Maret 2011 at 00:27
Jangan sampai kita membuat kesalahan yg sama pada intinya gtu ya?
14 Maret 2011 at 01:44
Terjatuh kelubang yang sama.
Ga apa juga kalo memang sudah terjatuh lagi, yang penting itu jadi lebih mengingatkan kita akan sakitnya jatuh dua kali.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari keadaan yang terjadi.
Salam…
14 Maret 2011 at 05:30
Ini membuktikan bahwa anda orang cerdas…
tak ada kata terlambat untuk meyadari sesuau yg baik, yg lebih baik.
Semagat Sob, kita buktikan saja bahwa kita tidak bisa dikibuin keledai.
Salam!
14 Maret 2011 at 07:48
kata ayah saya mah ky gini:
# Kegagalan tidak selalu melahirkan kerugian, bahkan seringkali kegagalan melahirkan keuntungan. Asalkan kita tetap mau belajar dan pantang menyerah =Ayah Saya=
okeh, selamat menjadi lebih baik 🙂
14 Maret 2011 at 08:06
menyadari itu sebuah kesalahan adalah kebaikan..dan memperbaikinya adalah kebaikan pula..Maka,teruslah melangkah.. ~IMHO
Semangat Sob,,
14 Maret 2011 at 09:29
aeeh crita keledai lagi 😀
jadi sekarang harus lebih hati hati dalam melangkah dong yul? agar tak jatuh kelubang yang sama untuk ke 3 kalinya 🙂
14 Maret 2011 at 11:56
😀 jangan2 kasusnya mirip sama saya nih… sy jg sering gitu, ngelakuin kesalahan berulang kali… terus ntar cowoku ngomong gini…
kalo salah sekali wajar, kan belum tahu… kalo salah 2x palingan cuma ngeluh gimana sih, kemaren kan udah tau… kalo salah yg k 3x, dia pasti ngomong, kamu goblok sih… (>_<) *jahat*
14 Maret 2011 at 12:42
Kalau masih juga masuk ke lubang yang sama berarti itu nama nya APES..
Jangan lupa berkunjung ke blogs yang saya miliki, berikan kritik dan saran yang membagun demi perbaikan blogs tersebut. Terima kasih
14 Maret 2011 at 13:04
kasihan tuh keledai jadi kambing hitam …. wah brubah hewan nih
han
http://mhprihantoro.blogdetik.com/2011/03/13/keep-jakarta-clean-start-yesterday/
14 Maret 2011 at 15:45
jangan mau jadi keledai ah… hehehhe
14 Maret 2011 at 16:10
ayoo mba bangun, jangan jatuh lagi yaa 😀
14 Maret 2011 at 20:50
biarkan keledai itu menertawakan, tak lebih bodoh dari mereka yang ditertawakannya. yang penting saat jatuh di lubang sama, kita mesti mengenalinya ketika kita “lewati” lagi disana tak akan jatuh untuk ketiga kalinya
15 Maret 2011 at 09:08
kata bang ali nurdin manusia itu punya otak harus banyak mikir
15 Maret 2011 at 16:35
yang lalu biarlah berlalu. yang akan datang, jadikanlah yang terbaik :)keep spirit! hee
izin tukeran link sekalian ya, mbak . . 🙂 thank’s
15 Maret 2011 at 20:53
orang yang baik bukannya yang tidak pernah berbuat salah, tapi yang bisa belajar dari kesalahan yang lalu…
15 Maret 2011 at 21:04
bagaimanapun juga pengalaman akan menjadi sebuah pelajaran yang berharga dalam setiap langkah hidup kita.
16 Maret 2011 at 07:28
Belajar itu wajib
dan……
Sahabat tercinta,
Dengan hormat saya mengundang anda untuk mengikuti Pagelaran Kecubung 3 Warna.
Acara ini adalah kontes menulis cerita bersambung yang dilakukan oleh sebuah grup blogger
yang anggotanya terdiri dari 3 orang.
Hadiahnya sih tidak seberapa, tetapi sensasinya itu lho yang luar biasa.
Silahkan mencari 2 sahabat yang lainnya dan ajaklah untuk membuat cerbung, lalu daftarkan
di newblogcamp.com.
Simak ketentuan dan persyaratannya di :
http://newblogcamp.com/kontes/pagelaran-kecubung-3-warna
Keikutsertaan anda akan menjadikan Kecubung 3 Warna lebih gayeng dan semakin berwarna-warni
Salam hangat dari Surabaya
16 Maret 2011 at 09:58
Ambil hikmhanya ajaaa namanya juga perjalanan Hidup…
17 Maret 2011 at 05:09
menurut saya, stop menyesali diri, biar aja yang kemarin berlalu dengan hembusan angin, yang penting detik ini dan seterusnya kita perbaiki. semangat
………………
mohon maaf, mohon doa dan bantuannya di
http://bchree.wordpress.com/2011/03/09/mohon-do%E2%80%99a-dan-bantuannya/
terima kasih
17 Maret 2011 at 09:54
ambil hikmahnya aja mbak
17 Maret 2011 at 22:46
sama lah kita mbak..saya juga kadang2 jatuh..berkali2 pulak..tapi saya tetap survive #hallah :))
18 Maret 2011 at 10:00
tetep semangat dan optimis mbak! aq jg gt kok kadang2..hehe
18 Maret 2011 at 11:42
ada yang bilang, keledai binatang dungu
hanya keledai yang terperosok masuk lobang yang sama dua kali
sedj
18 Maret 2011 at 13:24
tidak baik menyesali hingga teringat-ingat, lebih baik lupakan saja dan jadikan pengalaman, bukankah pengalaman adalah guru yang paling baik?
18 Maret 2011 at 17:59
Ah, rupanya sedang berbicara cinta,,, 🙂
ayooooooo,, jangan mau kembali jatuh dilubang yang sama, udah lupain sedih2nya, cari yang lain, masih banyakkkk.. heheh.. *iyha sok tau*
19 Maret 2011 at 19:49
indah rasa..melakukan kkesalahan yang sama..itu manusiawi sekali. fitrah kita sebagai manusia adalah tempatnya salah..
tidak usah dipungkiri.. ga cuma mba yuli…tapi indah…juga temen2 yang lain pasti juga pernah melakukan kesalahan yang sama…
nah,,,yang membedakan kita dengan keledai, karna kita adalah makhluk ciptaanNya yang paling sempurna, maka sudah sewajibnya kita memiliki energi positif untuk selalu berusaha menjadi lebih baik… 🙂
nah..ketika kita masih memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik, itulah kita, manusia..tapi kalo kita sudah tidak memilikinya lagi… dan berdiam diri di dalam lubang kesalahan itu tanpa berusaha memperbaikinya, itu baru kita keledai..
20 Maret 2011 at 14:22
yaah namanya jg hidup mbak 😀
25 Maret 2011 at 15:26
aku rasa bukan Mba yul aja deh, mgkn yg lain jg pernah begitu, termasuk aku…
kayanya kalo belom jatuh, tertimpa tangga, kejedot pintu, kesandung keset, benjol.. blom berenti!
mau sejuta orang bilang berenti, kalo belom mau berenti, ga bakalan berenti.. aneh, kenapa gitu yah?