Malam yang indah dengan taburan bintang di langit dan  semilir angin sepoi-sepoi mengisi ruangan kamar ini. Tempat tidur sudah dirapikan, bantal dan guling empuk telah siap untuk dipeluk dan selimut telah sedari tadi menunggu untuk menghangatkan malamku. Kedua mata ini pun sudah tak kuat lagi membuka kelopaknya lebar-lebar ditambah lagi tubuh dan seluruh persendian yang sudah terasa letih setelah seharian melakukan segala aktivitasnya. Pastinya malam ini bisa tidur nyenyak dengan mimpi indah.

Merasa tak sanggup lagi maka segera ku naik ke tempat tidur membaringkan tubuh ini. Ah…. nyamannya. Tak lupa sebelum tidur membaca doa dan berharap esok lebih baik lagi dari hari ini dan semoga esok pagi tubuh ini sudah kembali fit untuk memulai hari dengan rutinitas pekerjaan yang telah menanti. Ku pejamkan mata ini dan tanpa disadar saya telah berlayar ke alam mimpi. Zzzzzzz……zzzz…..zzzzz….. Selamat malam semua.

Setelah berjam jam tidur tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang bergerak berjalan di tangan saya. Eits… secepatnya saya terbangun sambil bertanya-tanya benda apa yang bergerak di tangan saya tadi 😯 Sambil duduk saya mendapati seekor kecoa gede yang sedang mencoba lari bersembunyi dari pandangan saya. Secepatnya naluri pembunuh saya langsung keluar. Tidak boleh ada seekor kecoa pun yang bisa tinggal di kamar ini kecuali saya seorang. Berbagi kamar dengan kecoa??? ngak la yaw… 👿

Saat itu juga saya langsung mengambil sebuah boneka bantal dan memukul kecoa itu sampai tubuhnya terbalik. Kakinya di atas dan punggungnya di lantai. Rasain kamu emangnya enak apa gangguin orang lagi tidur 😈 Mana mata lagi ngantuk berat. Berani sekali kamu membangunkan saya. Terlintas di pikiran saya untuk kembali memukul kecoa itu dengan benda yang lebih keras supaya ia mati kapok tapi kemudian sisi iba saya muncul. Lebih baik kecoa itu jangan dibunuh ntar saya dosa telah membunuh seekor kecoa rese. Biarkan saja ia dengan tubuh terbalik seperti itu paling juga besok pagi saya akan menemui ia telah mati tak berdaya.

Lama saya memandangi kecoa itu yang sedari tadi masih bergerak, berusaha untuk membalikkan tubuhnya. Seandainya saya bisa mengerti bahasa hewan pasti kecoa itu berteriak minta tolong dan memohon kepada saya untuk menolongnya. Sayangnya hati saya tidak tergugah untuk menolongnya :-|Biar dia kapok biarkan saja ia seperti itu.  Setelah yakin memastikan bahwa ia akan mati maka saya putuskan untuk kembali melanjutkan tidur saya yang terputus gara-gara kecoa rese.

Tidur lagi ah….. zzzzzz…..zzzzz….. *ngak pake ngorok*

Baru saja saya memejamkan mata tiba-tiba kembali saya merasa ada yang bergerak di punggung saya. Spontan saya bangun dan langsung berdiri dan mendapati seekor kecoa yang terbirit-birit lari menuju ke arah komputer di sudut kamar 🙄 Kecoa rese…… berani-beraninya kamu menggerayangi tubuh saya. Dasar ngak sopan, kecoa ngak sekolah. Tahukah kamu bahwa menganggu orang tidur itu dilarang apalagi sampai menggerayangi tubuh seorang perempuan yang sedang tertidur pulas. Mana sudah masuk kamar saya diam-diam dan sekarang kamu berusaha untuk menggerayangi saya. Tidak akan saya beri ampun kamu.

Kali ini saya harus membunuhnya dan jangan diberi ampun lagi 😡 Jangan mudah tertipu oleh tubuh munggilnya. Jam di dinding sudah menunjukkan jam 3 pagi dan sekarang bukan saatnya untuk bermain. Saya benar-benar jengkel malam itu. Kecoa rese bau.

Diam-diam saya menunggu ia keluar dari balik komputer berharap ia mau menyerahkan diri. Pilih mana, keluar dari kamar ini hidup-hidup atau nyawamu terenggut di kamar ini 👿 Satu menit, dua menit, lima menit tak juga kecoa ini keluar. Saya sudah jenuh menunggunya dan mata pun sudah kembali berat. Ingin segera tidur tapi takutnya itu kecoa kembali mengulangi aksinya menggerayangi tubuh saya. Tidak bisa begini, esok saya harus bangun pagi-pagi dan saya tak mau terlambat masuk kerja gara-gara kecoa rese ini.

Akhirnya saya putuskan lebih baik tidur di sofa ruang tamu 💡 Saya tak mau tidur saya kembali diganggu olehnya. Sambil mengambil bantal, guling dan selimut segera saya keluar kamar dan membaringkan tubuh di atas sofa walaupun tidak senyaman kasur di kamar tapi gak apalah yang penting terhindar dari gangguan kecoa.

Tidur lagi ah…… zzzzz….. zzzzzz….. *ngak pake ngorok lagi*

Tak sadar di ruang tamu pun saya kembali diganggu oleh mahkluk halus kecil. Berseliweran mengitari tubuh saya dan menghisap darah manisku. Itu mahkluk bukannya satu ekor tapi keroyokan. Dasar nyamuk rese…. klepok… klepok…. garuk kaki garuk tangan. Hhhuh…. lagi-lagi saya tak bisa tidur :mrgreen:

Please dong semuanya, saya mohon pengertiannya. Jangan ganggu saya. Saya ingin tidur. Berhentilah menghisap darahku, kita damai ya. Kalo kamu ingin makan cari saja orang lain jangan saya. Darah orang kurus itu ngak enak mendingan kalian cari saja orang-orang bertubuh gemuk. Biar bisa membantu program diet mereka (ngak ngaruh kaleee….) 😀

Dasar nyamuk bego ikutan rese juga seperti om kecoa sudah dikasih tahu ngak ngerti juga. Masih saja mencari celah untuk menghisap darahku. Mau balik ke kamar ya ngak mungkin kan si om kecoa masih betah di dalam, mau pakai lotion anti nyamuk tapi males juga masuk ke kamar lagi, maka satu satunya cara kutarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh supaya terhindar dari gigitan nyamuk. Semoga nyamuk-nyamuk itu pergi jauh.

Selamat malam lagi….. 😉